Kumpulan Artikel, Bahan dan Makalah

Sabtu, 08 Oktober 2016

MAKALAH TENTANG JERUK NIPIS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG MASALAH
Siapa yang tak mengenal dengan tumbuhan yang satu ini ? Tentu saja kita semua mengenal dengan tanaman ini. Tanpa kita sadari tumbuhan ini sudah menjadi keperluan kita sehari-hari. Misalnya saja pada saat kita sedang memasak, karena salah satu manfaat jeruk nipis adalah bisa menghilangkan bau amis, biasanya bau amis pada ikan. Selain itu jeruk nipis juga bisa digunakan sebagai obat dan kosmetik. Jeruk nipis adalah salah satu tanaman herbal yang banyak mengandung vitamin C. Diantara jeruk-jeruk yang lainnya, jeruk nipislah yang mempunyai banyak manfaat. Dari dulu hingga sampai sekarang pun masih ada orang yang menggunakan jeruk nipis sebagai obat. Makalah ini saya buat untuk memberikan sedikit wawasan tentang jeruk nipis. Semoga makalah yang saya buat ini berguna buat kita semua.

1.2   RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan tentang jeruk nipis !
2.      Bagaimana klasifikasi jeruk nipis ?
3.      Bagaimana ciri – ciri morfologi dari jeruk nipis ?
4.      Apa saja kandungan dan khasiat dari jeruk nipis !
5.      Jelaskan mamfaat dari jeruk nipis !
6.      Adakah kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman jeruk nipis ?


1.3   TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui tentang Jeruk nipis
2.      Untuk mengetahui klasifikasi Jeruk nipis
3.      Untuk mengetahui ciri – ciri morfologi dari Jeruk nipis
4.      Untuk memahami kandungan dan khasiat dari Jeruk nipis
5.      Untuk mengetahui mamfaat dari Jeruk nipis
6.      Untuk memahami kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman jeruk nipis


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Berikut adalah beberapa tinjauan pustaka tanaman jeruk nipis
Untuk mengetahui tentang jeruk nipis
Untuk mengetahui klasifikasi jeruk nipis
Untuk mengetahui cirri-ciri morphologi jeruk nipis
Untuk mengetahui manfaat dari jeruk nipis
Untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman jeruk nipis

2.1  Sistematika Tanaman Jeruk Nipis
  Tanaman jeruk nipis dikenal dipulau sumatera dengan nama kelangsa (Aceh) dipulau jawa dikenal dengan nama jeruk nipis, dan jeruk pelel (Jawa), dipulau kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, dipulau Sulawesi dengan nama Lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo kalasa (Makasar), Di Maluku dengan nama puhad emnepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (seram). Inta, temonepis, ausinepsis, usinepsis (Ambon), dan wana beudu (Halmahera), sedangkan di Nusa Tenggara disebut jeruk alid, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor), dan delomakli (Rote).

  Sinonim: limonia aurantitilia Christm, limon spinosum mill, citrus limonia osbeck, citrus limaluman, citrus spinossisima, citrus spinossima G.F.W Meyer, citrus acida Roxb. Citrus aurantium.

2.2.  Syarat Tumbuh Jeruk Nipis
Hal yang terkait dengan syarat tumbuh tanaman jeruk nipis adalah sbb:
A. Iklim
  Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
  Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
  Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.


B.  Media Tanam
  Tanah yg baik adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok utk budidaya jeruk.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dgn pH optimum 6.
  Air tanah yg optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar 10%.
Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°

C. Ketinggian Tempat
  Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
Jenis Siem: 1–700 m dpl.
Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
Jenis Purut: 1–400 m dpl.

2.3.  Manfaat Tanaman Jeruk Nipis
A. Buah
Buah jeruk nipis memiliki rasa yang pahit, asam, sedikit dingin dan berkhasiat untuk :
Penyedap makanan, penyedap minuman, penyegar, bahan buat asam sitrat.
Membersihkan karat pada logam dan kulit yang kotor
Campuran jamu menghilangkan sumbatan energi
Obat batuk
Menghilangkan kelelahan
Peluruhan dahak atau (mukotik)
Peluruh kencing (dioretik), peluruhan keringat/ menghilangkan bau badan dan suara serak
Mengurangi panas perut, mengurangi penyakit empedu, menambah nafsu makan, membantu proses pencernaan.

B.   Bunga
  Bunga dari jeruk nipis memiliki aroma yang halus dan biasanya digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.
C.   Daun
  Daun dari jeruk nipis digunakan untuk pengobatan kepala pusing/ vertigo, gigi berlubang, menurunkan tekanan darah tinggi, demam, atau panas pada saat malaria.
D.   Akar
  Akar jeruk nipis biasanya digunakan untuk pengobatan ambien, dan wasir.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 .  Teknis Budidaya Jeruk Nipis
  Budidaya jeruk nipis dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan buah jeruk nipis yang dapat dimanfaatkan untuk penyedap masakan, minuman penyegar, bahan campuran pembersih, penghilang karat pada logam, menghaluskan rambut dan menghilangkan ketombe, membersihkan dan membuat kuku mengkilap, bahan pembuat asam sitrat dan lain-lain. Adapun kandungan yang terdapat di dalam buah jeruk nipis antara lain asam sitrat, fosfor, kalsium, zink, synephrine, N-methyltyramine, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan lain-lain.
Hasil budidaya jeruk nipis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan jamu, obat tradisional, bahkan industri obat modern yang dipercaya berkhasiat mengobati ambeien, amandel, anyang-anyangan, batuk, batuk disertai influenza, batu ginjal, difteri, demam, haid tidak teratur, jerawat, radang tenggorokan, tekanan darah tinggi, sakit gigi, pegal linu, terkili.

  Budidaya jeruk nipis sangat layak dijadikan pilihan terlebih tanaman ini sangat cocok dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia. Foto: pixshark.com
  Jeruk nipis juga dipercaya dapat meningkatkan kinerja pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, menghambat penuaan, menurunkan berat badan, melancarkan kencing, mengeluarkan keringat dan mengurangi bau badan.
  Banyaknya manfaat yang ada pada tanaman ini menjadikan budidaya jeruk nipis sebagai usaha bidang pertanian yang sangat menjanjikan. Budidaya jeruk nipis sangat layak dijadikan pilihan terlebih tanaman ini sangat cocok dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia.
3.2   Cara Budidaya Jeruk Nipis
  Budidaya jeruk nipis dilaksanakan di lahan budidaya yang memiliki ketinggian antara 1 hingga 1.200 meter di atas permukaan air laut. Lahan budidaya jeruk nipis yang ideal adalah lahan yang memiliki kandungan tanah jenis andosol dan latosol dengan tingkat keasaman tanah (pH) berkisar 5,5 hingga 6,5. Budidaya jeruk nipis menyukai suhu udara antara 25 hingga 30 derajat celcius dengan kelembaban udara sekitar 70 hingga 80 persen.
  Lahan budidaya jeruk nipis sebaiknya berada di tempat terbuka karena tanaman jeruk nipis lebih menyukai lokasi yang kaya akan sinar matahari bukannya tempat yang terlindung. Namun demikian, budidaya jeruk nipis memerlukan curah hujan sebanyak 1000 hingga 2000 milimeter per tahun. Budidaya jeruk nipis terutama memerlukan banyak air pada bulan Juli hingga Agustus. Air yang mengandung sekitar 10 persen garam lebih disukai tanaman jeruk nipis.
  Perbanyakkan tanaman pada budidaya jeruk nipis dapat dilaksanakan secara generatif maupun secara vegetatif.
  Pada budidaya jeruk nipis secara generatif caranya adalah dengan mengambil biji jeruk nipis dan dianginkan di tempat teduh sekitar 2 atau 3 hari hingga lendirnya hilang dan biji menjadi kering. Selanjutnya, biji disemaikan di polibag atau di tempat yang disediakan untuk selanjutnya bibit yang telah memiliki perakaran yang cukup dipindahkan ke lahan budidaya jeruk nipis. Metode penanaman dari biji ini memerlukan waktu yang cukup lama, yakni antara 5 hingga 6 tahun sampai tanaman dapat berbuah.

  Perbanyakkan tanaman pada budidaya jeruk nipis dapat dilaksanakan secara generatif maupun secara vegetatif.
  Sedangkan perkembangbiakan tanaman pada budidaya jeruk nipis secara vegetatif dapat dilaksanakan dengan cara mencangkok dan metode okulasi. Caranya, persiapkan batang bawah yang dipilih dari tanaman jeruk nipis yang memiliki perakaran yang banyak dan kuat, memiliki daya adaptasi yang baik, tahan terhadap penyakit, serta memiliki sejumlah sifat unggul lainnya misalnya tanaman jeruk nipis jenis cleopatra, rough lemon, carizzo citrange, trover citrange, atau japanese citroen. Penyambungan sebaiknya dilakukan setelah tanaman berumur 16 bulan.
  Selanjutnya, penanaman di lahan budidaya jeruk nipis dilakukan setelah semua rumput dan tanaman penganggu lainnya dibersihkan. Persiapkan lubang penanaman 2 atau 4 minggu sebelum penanaman di lahan budidaya dilakukan. Lubang digali dengan kedalaman 80 cm, lebar dan panjang masing-masing 80 cm dengan jarak tanam sekitar 5 x 5 meter. Tambahkan campuran pupuk kandang atau kompos di dalam lubang tanam untuk meningkatkan kandungan unsur hara yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

3.3   Perawatan Tanaman Pada Budidaya Jeruk Nipis
  Budidaya jeruk nipis tentu tak hanya cukup fokus pada upaya penyiapan lahan dan penanaman saja tetapi juga perlu memperhatikan pemeliharaan hingga tanaman jeruk nipis dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yan terbaik. Pada budidaya jeruk nipis pemeliharaan dan perawatan tanaman meliputi penyiraman dan pengairan, penyulaman, penyiangan, pemupukan, penjarangan buah dan pengendalian terhadap hama dan penyakit.
  Pengairan dan penyiraman tanaman di lahan budidaya jeruk nipis cukup dilakukan satu minggu sekali pada musim kemarau karena memang tanaman ini cukup tahan terhadap panas. Kalaupun persediaan air saat musim kemarau terbatas, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman, membasahinya, dan menutupnya dengan mulsa sehingga proses penguapan air tanah dapat diperlambat.
  Penyulaman atau penggantian tanaman di lahan budidaya jeruk nipis dengan tanaman jeruk nipis lainnya dapat dilakukan jika ada tanaman yang gagal tumbuh, untuk itu sebaiknya saat pembibitan lebihkan jumlah bibit sekitar 5 persen dari kebutuhan bibit di lahan budidaya jeruk nipis. Perhatikan pula jika ada tanaman jeruk nipis yang bagian perakarannya terlihat, hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya penurunan tanah timbunan pada saat penanaman solusinya dengan menambah tanah sehingga akar tanaman tertimbun semuanya.
  Penyiangan di lahan budidaya jeruk nipis dilakukan untuk membasmi rumput dan gulma sementara pemangkasan tanaman jeruk nipis dilakukan untuk membentuk tajuk pohon serta membuang cabang atau dahan yang sakit, kering, dan tak produktif. Setiap cabang idealnya memiliki 3 hingga 4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan pada tanaman ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah berkembangnya bibit penyakit. Sementara ranting dan daun hasil pemangkasan di lahan budidaya jeruk nipis dibakar atau ditimbun di dalam tanah.
  Adapun hama yang diketahui biasa menyerang budidaya jeruk nipis antara lain kutu loncat, kutu daun, kutu penghisap daun, kutu dompolon, trips, tungau, pengerek buah, dan ulat peliang daun. Sementara penyakit yang berisiko merugikan budidaya jeruk nipis yaitu CVPD, jamur upas, embun tepung, kudis, blendok, busuk akar dan pangkal batang, busuk buah, buah gugur prematur, dan lain-lain. Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya jeruk nipis dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, memilih bibit yang tahan terhadap serangan penyakit, menyemprotkan herbisida, fungisida, insektisida, serta upaya pengendalian lainnya.
  Pemupupukan lanjutan dapat dilakukan setiap tahun dengan menggunakan pupuk urea, TSP, dan KCL dengan dosis sesuai petunjuk pada kemasan pupuk. Pemupukan yang akan dilaksanakan di atas tahun ke 10 penanaman sebaiknya terlebih dahulu dilakukan analisis tanah.
  Tanaman jeruk nipis yang berbuah lebat perlu penjarangan supaya tetap mampu mendukung kualitas dan bobot buah. Penjarangan dilakukan dengan membuang buah yang cacat, tidak mendapat cukup sinar matahari karena posisinya di dalam kerimbunan daun. Dalam satu tangkai sebaiknya hanya ada 2 hingga buah, jika lebih lakukan penjarangan buah dengan menghilangkan buah yang berada di tangkai paling ujung.

  Pemanenan pada budidaya jeruk nipis dilaksanakan setelah 7 hingga 8 bulan setelah tanaman mulai berbunga.



  Hasil budidaya jeruk nipis akan mencapai puncaknya dengan produksi sebanyak 50 kilogram ketika memasuki umur 6 dan akan terus memberi hasil maksimal hingga tanaman berusia 15 tahun. Foto: wikipedia.org
  Pemanenan pada budidaya jeruk nipis dilaksanakan setelah 7 hingga 8 bulan setelah tanaman mulai berbunga. Produksi buah per tanaman pada budidaya jeruk nipis akan terus meningkat seiring dengan pertambahan usia tanaman dan pemeliharaan yang baik. Budidaya jeruk nipis telah menghasilkan buah ketika tanaman berumur 3 tahun namun produktivitasnya mulai dirasakan pada tahun ke 4 atau ke 5 dengan produksi sekitar 20 kilogram per tanaman.
  Hasil budidaya jeruk nipis akan mencapai puncaknya dengan produksi sebanyak 50 kilogram ketika memasuki umur 6 dan akan terus memberi hasil maksimal hingga tanaman berusia 15 tahun. Budidaya jeruk nipis memang menawarkan keuntungan yang sangat besar.












BAB IV
PENUTUP
4.1  KESIMPULAN
                 Jeruk nipis yang mempunyai nama latin (Citrus aurantifolia (Christm. & Panz.) Swingle) ini sangat mempunyai banyak manfaat yang dikandungnya, mulai dari buah, daun, bunga, batang dan juga akarnya memiliki manfaat/kegunaan masing-masing. Sehingga kehadiran dan pertumbuhannya haruslah dijaga dan dibudidayakan sehingga dapat menjaga ekosistem lingkungan. Buah yang berasal dari famili Rutaceae ini memiliki kandungan kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh contohnya vitamin A, B1, dan juga vitamin C. Digunakan dengan perlakuan yang bervariasi dan juga ditambah / dikombinasi dengan tumbuhan obat lainnya maka tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat dari berbagai macam penyakit.

4.2   SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami ingin menyarankan kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :
Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.

  Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.



DAFTAR PUSTAKA

http://onyonitukamu.blogspot.com/2014/03/morfologi-tumbuhan-jeruk-nipis.html
http://andidarniyanti.blogspot.com/2012/04/makalah-jeruk-nipis.html
http://maqalah.blogspot.com/2012/02/makalah-jeruk-nipis.html
http://daudbest1.blogspot.com/2011/07/makalah-jeruk-nipis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar