KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas Penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka Penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis yang berjudl “ Bahaya Merokok Bagi Pelajar”.
Sangat pentinglah bagi kami dapat mengetahui bagaimana cara bahayanya merokok ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan disusunnya karya tulis ini adalah sebagai syarat UN (Ujian Nasional) khusunya dalam pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2014/2015. Karya tulis ini disusun secara ringkas dan mudah dipahami agar dapat dicerna oleh pembaca.
Terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangnnya karya tulis ini oleh karena itu, segala kritik dan saran akan Penulis terima kasih dan mohon maaf, untuk membangun kembali karya tulis ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rokok menurut dokter sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak kandungan zat berbahaya didalam rokok. Hal itu sangat mengganggu kesehatan. Berbagai alasan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argument dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa timbulnya dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sangatlah ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industry yang mengeluarkan polusi, tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalihkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka tanpa sepengatahuan kita. Asap rokok akan menyebabkan kanker, serangan jantung, dan akan merusak diri kita dan orang lain.
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Terutama remaja masa kini, masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat pola perilaku, dan juga panuh dengan masala-masala ( Hurlock 1998 ). Oleh karenanya, remaja sangat rentah sekali mengalami psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.
Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Karena itu Penulis menyusun masalah yang berjudul “ Bahaya Merokok” agar dapat mengetahui akibatnya bagi pengguna.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari rokok ?
2. Apa saja ciri-ciri perokok ?
3. Bagaimana dampak rokok terhadap kesehatan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menyadarkan para remaja akan bahaya merokok
2. Agar para remaja tahu tentang bahan kimia yang ada di rokok
3. Untuk membiasakan para remaja jauh dari rokok.
1.4 Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ilmiah ini penulisan menggunakan duah buah metode, yaitu internet dan metode bacaan.
1.5 Kegunaan Penelitian
- Bagi penulis,penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai semua yang berhubungan dengan bahaya merokok.
- Bagi Pembaca,penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai bahaya merokok.
- Bagi Para Ilmuwan yang meneliti,Penelitian ini dapat memberikan tambahan data-data atau pernyataan-pernyataan mengenai bahaya merokok.
Dalam bab ini. Sistematika yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Berisi pembahasan tentang “ Bahaya Merokok “.
BAB III Dalam bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran dari karya ilmiah yang berjudul Bahaya Merokok.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok :
- Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan dara muda menggumpal.
- Tar : menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi dahak atau lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
- Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di ikat dara, dan dan mengurangi transportasi dara dalam tubuh.
- Zat kersinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
- Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.
Alasan seorang remaja mulai pertamakali merokok dari berbagai penelitian antara lain:rasa ingin coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, agar terlihat maco, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, lambing kedewasaan, mencari ispirasi. Dan alasan lainya adalah sebagai penghilang stress, penghilang jenuh, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Bagi kebanyakan pelajar , mulai merokok di sebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut mulai merokok karena malu hati kepada teman-temanya yang merokok, sehingga ia pun mulai merokok dan akhirnya kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa hebat/maco, gaya, dan di akui. Padahal jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah awal terjerumusnya seseorang ke pada obat-obatan terlarang.
2.3 Ciri-ciri Perokok
• Bibir dan gusih menjdi hitam
• Kulit jadi hitam
• Mata merah
• Kukuh membiru
• Pipih perokok terlihat kempok
• Mudah terserang penyakit batuk
• Nafas bau
• Perokok terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok
2.4 Penyebab Remaja Merokok antara lain :
Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)
Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
2.5 Dampak Rokok
Dampak Rokok
• Bagi diri sendiri
- Merokok lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan bagi tubuh.
- Menimbulkan sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut tidak enak dan asam.
- Rasa ingin tahu, semangat untuk belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok.
• Bagi orang lain
- Ketika kita sedang merokok, asap rokok kita adapat mengganggu orang lain dan juga menyebabkan polusi udara.
- Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi perokok pasif.
- Jika membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu dapat menyebabkan kebakaran.
- Menyebabakan menipisnya lapisan ozon.
2.6 Upaya Pencegahan
- Beberapa upaya yang telah di lakukan pemerintah yaitu:
- Upaya yang dilaksanakan oleh depatermen kesehatan bukan suatu kampanye anti rokok, tetapi penyuluhan tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
- Sasaran yang ingin di jangkau adalah sasaran-sasaran terbatas, yaitu: petugas kesehatan, para pendidik, para murid sekolah, para pemuka, anak dan remaja, para wanita terutama ibu hamil.
- Kegiatan di utamakan pada pencegahan bagi yang belum merokok.
- Menanamkan pengertian tentang etika rokok.\
- Upaya yang di lakukan sekolah yaitu:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kebiasaan merokok dikalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta social ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (serangan jantung, gangguan pernafasan, dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau memboroskan.
3.2. Saran
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokok, agar kesehatan mereka tidak terganggu dan terhindar dari penyakit yang dapat mengancam jiwa mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1999. Upaya Industri Rokok Kretek dalam Menghadapi Penerapan Ketentuan Kandungan Nikotin dan Tar. Disajikan oleh GAPRI pada pertemuan Teknis Intensifikasi Tembakau Voor-Oogst di Surakarta, 4 November 1999.
Sinaga, J. 1990. “ Tatakrama Periklanan di Indonesia Menyangkut Iklan Rokok”. Seminar Mengenai Rokok pada tanggal 28 Maret 1990. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sitepoe, dr. drh. Mangku, “Kekhususan Rokok Indonesia”, Grasindo. Gramedia Widiasarana Indonesia, Penerbit PT. Grasindo. 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar