Kumpulan Artikel, Bahan dan Makalah

Selasa, 06 Februari 2018

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and child count” 7 april 2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu 13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric. Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab kematian ibu dan perinatal umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak langsung yaitu rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat pertolongan persalinan atau rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh dukun yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal .
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan tugas kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan rujukan.

1.2  TUJUAN
1.2.1        Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil normal.
1.2.2        Tujuan Khusus
•    Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil Ny “S” GI P0000 dengan anemia ringan  UK 18 Minggu.
•    Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan.
•    Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial.
•    Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
•    Mahasiswa dapat mengembangkan masalah.
•    Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana.
•    Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  DEFINISI ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002).
Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.

2.2   JENIS – JENIS ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi:
a.       Anemia defesiensi besi (62,3%)
Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya perdarahan.
•         Diagnosis:
1)      Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu mikrisitosis dan hipokromasia
2)      Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom
Sifat lain yang khas yaitu :
a)      Kadar besi serum rendah
b)      Daya ikat besi serum tinggi
c)      Protoporfirin eritrisit tinggi.
d)       Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang
•         Prognosis:
1) Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak . Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain . Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infatum

2)      Pencegahan dan Pengobatan:
Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.
b.      Anemia megaloblastik (29,0%)

Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.
•   Diagnosis:
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megeloblas atau promegaloblas dalam darah atau sum-sum tulang belakang
•   Prognosis:
Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik . Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil.
Pencegahan dan Pengobatan:
1)      Asam folat 15-30 mg per hari
2)      Vitamin B12 3x1 tablet per hari
3)      Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
4)      Pada kasus berat diberikan penambah darah.

c.       Anemia hipolastik (8,0%)
Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan transfuse darah.
d.      Anemia hemolitik (0,7%)
Anemia hemolitik adalah Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatanya.
• Gejala utamamya adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan.
• Pengobatanya:
Tergantung pada jenis anemia ini serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obtan, hal ini tidak memberikan hasil sehingga penambah darah berulang dapat membantu penderita.

2.3  GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL
a)       Pucat
b)      Sering pusing
c)      Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai
d)     Nafas terengah-engah
e)      Nyeri dada
f)       Mata berkunang-kunang
g)      Lidah luka
h)      Nafsu makan turun
i)        Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda

2.4  PENYEBAB ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan (Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai berikut:

a.       Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1)      500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2)      300mg untuk bayi
3)      200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari. Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk.
b.      Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti: lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
c.        Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
Kurang gizi
d.      Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.

2.5   FAKTOR PREDISPOSISI ANEMIA PADA IBU HAMIL
a.       Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum menunjukkan adanya kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara 20 tahun hingga 35 tahun.
b.      Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah
c.       Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat

Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor hormonal dan adanya kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
d.      Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia. Semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
e.       Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional yaitu Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB, Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT, Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.

f.       Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995).

Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara menkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.

2.6  AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL
a.       Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama
1)      Dapat terjadi keguguran
2)      Cacat bawaan
b.      Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan
1)   Persalinan belum cukup bulan
2)   Perdarahan dalam melahirkan
3)   Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan
4)   Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan kematian
5)   Mudah terkena infeksi
c.       Akibat anemia saat melahirkan
1)      kekuatan mengejan
2)      Melahirkan berlangsung lama
3)      Tertahannya plasenta dan perdarahan saat melahirkan
4)      Akibat anemia terhadap bayi
5)      Kematian dalam kandungan
6)      Cacat bawaan
7)      Kecerdasannya rendah
8)      Bayi lahir dengan anemia
9)      Berat badan bayi lahir keci

2.7  TUJUAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah pada bayi.

2.8  PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
a.       Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa kehamilan (± 90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 πg asam folat ) minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah dan mencret.
b.      Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah seperti :
1)      Telur
2)      Susu
•         Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
•         Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
•         Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3)      Hati
4)      Ikan
•         Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong
•         Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
•         Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5)      Daging
6)      Tempe
•         Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
•         Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
•         Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7)      Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong)
•         Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
•         Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
•         Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok

8)      Buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat)
•         Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
•         Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
•         Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah
c.       Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agara langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan



BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN

1.      DEFINISI
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan atau klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalah dalam bidang pengetahuan.
Dalam memberikah asuhan kebidanan pada klien, bidan-bidan menggunakan metode pendekatan pemacahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses sistematis dari analisis dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan asuhan dengan metode SOAP:

I.                  S:  Subyektif
II.                O : Obyektif
III.               A : Assasment
IV.               P : Penatalaksanaan

I. S      : SUBYEKTIF.
•  Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui anamnese.
•  Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau keluarga( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial,pola hidup).
• Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu , dibagian data  belakang “ S “ diberi tanda “ O “ atau X ini menandakan orang itu bisu. Data Subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

II. O : OBYEKTIF .
•         Menggambakan pendokumentasikan hasil analisa dan fisik klien, hasil lab,dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
•         Tanda gejala obyektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( tanda KU,Fital sign ,Fisik,Khusus, Kebidanan, Pemeriksaan dalam, Laboratorium, dan pemeriksaan penunjang),Pemeriksaan Inpeksi, Palpasi, Auskultasi, dan Perkusi.
•         Data ini memberi bukti gejaala klinis pasien dan fakta yang  berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur,informasi kajian tehnologi( hasil lab, sinarX,rekaman USG dll), dan informasi dari keluarega atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini . Apa yang diobservasi oleh Bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.

III. A : ASSESMENT.
  • Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi Subyektif maupun Obyektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik Subyektif maupun Obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah pisah ,maka proses pengkajian adalah suatu proses yang  dinamik.
  • Menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
  • Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subyektif dan Obyektif dalam suatu identifikasi.
1.      Diagnosa  / masalah.
  • Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien : Hamil, Abortus, Nifas, dan Bayi baru lahir. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.
  • Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu kehamilan / kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.

2.       Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial.
V.                P : PENATALAKSANAAN.
  • Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan Assesment.
  • Perencanaan membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang .Untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kreteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan intruksi dokter.
  • SOAP untuk perencanaan ,implementasi,dan evaluasi dimasukan dalam “ P “


ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny”S” G1P00000 UK 18 MINGGU
 DENGAN ANEMIA RINGAN

I. S : SUBYEKTIF\
1.      Identitas
Nama             :  Ny “S”
Umur             :  25 Th
Suku/Bangsa :  Jawa/Indonesia
Agama           :  Islam
Pendidikan    :  SMP
Pekerjaan       :  swasta
Alamat           :  peterongan Nama suami    :  Tn “R”
Umur              :  30 Th
Suku/Bangsa   :  Jawa/Indonesia
Agama            :  Islam
Pendidikan     :  SMP
Pekerjaan        :  swasta
Alamat            :  peterongan

2.  Keluhan utama
Alasan kunjungan : ada keluhan
Keluhan – keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah dan lemas.
3.      Riwayat kebidanan
a.      Riwayat menstruasi
•       Menarchea          : 14 th
•       Siklus                 :28 hari
•       Banyaknya         : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
•       warna darah: hari 1 -3 merah kental, 4 – 7 kecoklatan
•       Disminorhoe : hari pertama
•       Lamanya            : 6- 7 hari
•       HPHT                 : 21 maret 2012
b.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tgl lahir Usia Kehamilan Jenis Persalinan Tempat Persalinan Komplikasi Penolong Bayi Nifas
Umur Ibu Bayi PB/BB Jenis Keadaan Keadaan Lactasi

1

c.       Riwayat kehamilan sekarang
•         HPHT              : 21 maret 2012
•         TP                    : 28 desember 2012
•         UK                   : 18 minggu
•         Keluhan – keluhan :        TM I : pusing . mual
TM II : pusing, cepat lelah
TM III :-
4.      Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit
•         Menular             : hiv, tbc
•         Menurun            : hipertensi, DM
•         Menahun           : jantung.
5.      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak  mempunyai penyakit
•         Menular             : hiv, tbc
•         Menurun            : hipertensi, DM
•         Menahun           : jantung.
6.      Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
•         Menular             : hiv, tbc
•         Menurun            : hipertensi, DM
•         Menahun           : jantung.
7.      Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th           Suami : 28 th
Lama Kawin : 3 tahun
8.      Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB suntik selama 3 tahun.
9.      Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak tarak.
10.  Riwayat psikologis
Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan tapi diterima sepenuhnya dengan senang hati.
11.  Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Sebelum Hamil          :  Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk, sayur)
                                     Minum:8 gelas/hari
Saat  Hamil :              Makan :2 x/hari dengan porsi sedang  (nasi, lauk-pauk, sayur) kadang-kadang ditambah buah.
                                             Minum : 6 gelas/hari
b.      Pola Eliminasi
Sebelum Hamil          :  BAB :1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada keluhan
                                             BAK   :4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan
Saat Hamil  :              BAB    :1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada keluhan.
                                             BAK   :7-8 x/hari, warna kuning, jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
c.       Pola Aktifitas
Sebelum Hamil  :Melakukan aktifitas sendiri dirumah seperti biasanya, yaitu menyapu, mencuci, memasak, dll.
Saat Hamil         :Mengurangi aktifitas seperti sebelum hamil dan dibantu oleh suami karena perut sudah membesar. 
d.      Pola Istirahat
Sebelum Hamil          :  Tidur siang jam 12.00-13.00 (±1 jam)
                                             Tidur malam jam 21.00-04.30 (±7-8 jam)
Saat Hamil                 :  Tidur siang  : tidak pernah
                                             Tidur malam jam 22.00-04.30 (±6-7 jam)

II.    O :OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
•         Keadaan umum : baik
•         Kesadaran          : composmentis
•         TTV                   : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
•           BB sebelum hamil : 50 kg
•           BB saat              : 55 kg
•           TB                      : 160 cm
•           LILA                  : 26 cm
•           Hb                      : 9 gr/dl
2.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
•         Kepala       :  Kepala bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak berketombe
•         Muka         :  Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
•         Mata          :  Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
•         Hidung      :  Simetris, tidak ada secret dan polip.
•         Mulut dan gigi   : mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi.
•         Telinga      :  Simetris, tidak ada serumen.
•         Leher         :  Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
•         Dada         :  Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum keluar, hiperpigmentasi areola mamae.
•         Abdomen  :  Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar sesuai dengan usia kehamilan, linea nigra ada.
•         Genetalia   :  Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
•         Anus          :  Tidak ada hemaroid.
•         Ekstremitas 
Atas           :Simetris,  tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
Bawah :Simetris , tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.   
b.      Palpasi
•         Leher   :  Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
•         Dada   :  Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums belum teratur.
Abdomen        :
•         Leopold  I     :  ballotment (+)
•         Leopold  II   :  -
•         Leopold  III  :  -
•         Leopold  IV  :  -

c.       Auskultasi
Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi )
DJJ            :  (-)
d.      Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
3.      Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb          : 9 gr/dl

III. ASSASMENT
Dx : Ny”S” G1P00000 UK 18 minggu dengan anemia ringan
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia kehamilan 4 bulan dan ibu mengeluh sering pusing dan cepat lelah.
Do :
•         Keadaan umum : baik
•         Kesadaran          : composmentis
•         TTV                   : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
•           BB sebelum hamil : 50 kg
•           BB saat              : 55 kg
•           TB                      : 160 cm
•           LILA                  : 26 cm
•           Hb                      : 9 gr/dl
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang
Mx :-
Kebutuhan ;
•         jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan
•         anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
•         berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
•         beritahu ibu cara menkonsumsi fe .

IV. PENATALAKSANAAN\

1.      Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, ibu mengerti.
2.      Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan mau melakukan nasihat dari petugas.
3.      Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4.      Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet penambah darah, ibu menerima.
5.      Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara menkonsumsi obat dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur the karena akan menganggu hasil metabolism obat, ibu mengerti dengan penjelasan petugas.
6.      Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, ibu mengerti


BAB VI
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. “S” G1P00000 dengan kehamilan trimester II dengan anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti fe 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik.

4.2  SARAN
1.      Klien
a.       Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan
b.      Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
c.       Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
2.      Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3.      Mahasiswa
a.       Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
b.      Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang dirasakan.



DAFTAR PUSTAKA 

  • Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta
  • Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
  • Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes
  • Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
  • Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
  • Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka
  • Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
  • Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar