Kumpulan Artikel, Bahan dan Makalah

Selasa, 21 November 2017

MAKALAH TENTANG TOLAK PELURU

MAKALAH TENTANG TOLAK PELURU


BAB I

PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang
            Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
            Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang olahraga. 
  Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet
1.2.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Tolak Peluru?
2.      Bagaimana teknik bermain tolak peluru?
3.      Apa saja yang perlu diperhatikan dalam bermain tolak peluru?
4.      Peralatan apa saja yang diperlukan dalam bermain tolak peluru?
5.      Berapa ukuran lapangan tolak peluru?

1.3.   Tujuan Penulisan
            Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengertian tolak peluru,disamping itu kita juga dapat mempelajari cara bermain dan tata tertib bermain tolak peluru.
        Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di berikan bapak guru.

1.4.   Metode Penulisan
            Metode yang saya gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan berbagai macam sumber baik bacaan maupun online untuk rujukan atau referensi karya tulis ini.

1.5.   Manfaat Penulisan
            Karya tulis ini diharapkan mempunyai manfaat bagi penulis sendiri, karna dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bermain Tolak Peluru.
            Pihak terkait yang menjadi terbentuknya makalah ini adalah pihak sekolah yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap menambah pengetahuan para siswanya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Kerangka Teori
     Tolak Peluru merupakan bagian dari nomor lempar dalam atletik, nomor ini mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak dilemparkan tetapi ditolakkan dari bahu dengan satu tangan. Menurut Suyatno,berat peluru untuk untuk kelas senior putra adalah 7,25 kg dan putri 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.
        Hasil tolak peluru ditentukan oleh beberapa unsur, diantaranya adalah unsur teknik dan unsur fisik. Menurut Eddy Purnomo,Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang penolak peluru
yaitu :
a. Kekuatan / Kekuatan maksimum
b. Power
c. Kekuatan lempar
d. Kecepatan berakslerasi
e. Koordinasi
f. Adaptibility
Untuk dapat melakukan tolak peluru dengan baik, ada beberapa prinsip
yang harus diketahui. Jess Jarver (2009: 78), menyatakan bahwa:
Dalam nomor Tolak Peluru ada beberapa prinsip yang harus diingat yaitu :
a. Jarak lontaran yang diperoleh dalam tolak peluru sangat tergantung pada     
    kecepatan gerak dan sudut tangan yang menolakan peluru tersebut.
b. Untuk memperoleh kecepatan maksimum dibutuhkan tenaga terbesar yang bisa   
    dikerahkan, tenaga ini digunakan untuk menolak peluru sejauh mungkin.
c. Tenaga yang digunakan harus dikerahkan dalam urutan yang tepat,mula-mula   
    digunakan kelompok otot yang menimbulkan gerak 8 lamban tetapi berkekuatan   
    besar, kemudian digunakan kelompok otot yang relatif lebih lemah tetapi kerjanya   
    lebih cepat.
d. Sudut optimum lintasan tergantung pada kecepatan dan tingginya tolakan,   
    umumnya berkisar antara 40° - 42°.
e. Untuk mendapatkan kecepatan maksimum, atlet hendaknya melakukan gerakan    
    dulu ke belakang lingkaran sebelum mulai melakukan gerakan melontarkan.
f. Gerakan meluncur ini membantu atlet dan peluru tadi membentuk kecepatan  
    horizontal sebelum gerakan melontar dilakukan.
g. Begitu selesai meluncur atlet harus berada dalam posisi menolakkan tanpa   
    kehilangan kecepatan gerak yang berarti.
h. Untuk meningkatkan jarak tolakan, yang sangat memerlukan tenaga tubuh,   
    hendaknya bahu kanan dan pinggul ditarik sedikit ke belakang.
i. Untuk mendapatkan tenaga maksimum, baik dalam arah horizontal maupun  
   vertikal, kaki yang terletak di depan hendaknya tetap kontak dengan tanah  
   sewaktu gerakan melontar dilakukan.
j. Pada saat menolakan peluru, pencurahan tenaga dimulai dengan melakukan rotasi   
   ke depan dari pinggul kanan kemudian diikuti batang tubuh si atlet dan diakhiri 
    dengan gerakan pergelangan tangan ketika peluru terlepas.
k.Pada saat pencurahan tenaga secara berurutan ini dilakukan,hendaknya perhatian   
   selalu dicurahkan untuk menjaga agar gerakan tampak simultan dan tida

2.2. Isi

       2.2.1. Pengertian Tolak Peluru
     Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

2.2.2. Teknik Bermain Tolak Peluru
Cara Memegang Peluru Ada 3 cara yaitu :
1. Teknik Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
2. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik Menolak Peluru, Pengenalan peluru, Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri agak membungkuk,
  kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan.Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

2.2.3. Hal yang perlu diperhatikan dalam Bermain Tolak Peluru
Ketentuan diskualifikasi / kegagalan peserta tolak peluru :
Menyentuh balok batas sebelah atas
Menyentuh tanah diluar lingkaran
Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
Dipanggil selama 3 menit belum menolak peluru di taruh di belakang kepala
Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
Menginjak garis lingkaran lapangan
Keluar lewat depan garis lingkar
Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan
                                                     

Beberapa hal yang disarankan :
Bawalah tungkai kiri merendah
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai,dengan tungkai kiri memimpin di belakang
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari :
Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
Terlalu awal membuka badan
Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau kedepan

2.2.4. Peralatan Yang Diperlukan Dalam Bermain Tolak Peluru
            Alat yang diperlukan untuk bermain Tolak Peluru adalah :
Rol meter
Bendera kecil
Kapur/tali raffia
Peluru
-          Untuk senior putra berat peluru adalah 7.257 kg
-          Untuk senior putri berat peluru adalah 4 kg
-          Untuk junior putra berat peluru adalah 5 kg
-          Untuk junior putri berat peluru adalah 3 kg

2.2.5. Ukuran Lapangan Tolak Peluru
                                                           

  Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok di lengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat saya simpulkan:
1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk  dalam nomor lempar.
2. Ada tiga teknik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru.
3. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru.
4. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah dipaparkan diatas.

3.2 Saran
        Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi masyarakat umum (masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.



DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud. 
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta :    
         Depdikbud. 
Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 
Depdikbud. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi SD dan MI. Jakarta: Dharma Bhakti. 
www.kaskus.us/showthread.php?t=3544765
http://blog.2menit.com/2010/06/shotput-tolak-peluru.html
http://Layla-innocent.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar