Kumpulan Artikel, Bahan dan Makalah

Sabtu, 08 Oktober 2016

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).

Jaringan Embrional

Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.
Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.

2. Jaringan Epitelium
Jaringan epithelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Contoh permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh. Jaringan epitelium dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma.
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya, dan
berdasarkan struktur dan fungsinya.

a. Epitelium Berdasarkan Jumlah Lapisan Sel dan Bentuk

Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya  hanya selapis. Epitellium berlapis adalah epitalium yang terdiri atas beberapa lapis sel. Berdasarkan bentuknya, sel epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kuboid, dan batang. Selain ketiga jenis epitelium itu,
dikenal juga epitelium berlapis semu.

1. Epitelium sederhana

Epitelium selapis pipih (squanos) bentuk sel-selnya pipih.

Epithelium pipih sederhana pada dinding alveolus paru-paru

Epitelium selapis kuboid (cuboidal) berbentuk seperti kubus.

Epithelium kubus sederhana pada tubulus ginjal

Epitelium selapis batang (silindris) berbentuk seperti batang.

Epithelium batang sederhana pada lambung dan usus

2. Epitelium berlapis semu

Epitel ii sebenarnya terusun atas satu lapis sel tetapi memiliki ketinggian yang tidak sama, sehingga terlihat berlapis
Epithelium batang berlapis semu pada dinding trakea

3. Epitelium berlapis

Epitelium berlapis pipih, misalnya terdapat pada permukaan kulit, vagina dan esophagus, permukaan epitelnya selalu basah.

Epithelium berlapis pipih pada esofagus

Epitelium berlapis kubus terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.

Epithelium berlapis kubus pada saluran kelenjar ludah

Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat pada permukaan uretra pria.

Epithelium berlapis batang pada uretra

Epitelium transisional; terdapat pada kandung kemih. Bentuk sel epitelium

transisional bergantung pada derajat peregangan kandung kemih.

Epithelium transisional pada dinding kandung kemih dan ureter

b. Epitelium berdasarkan struktur and fungsi.

1) Jaringan epitelium penutup
Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
2) Jaringan epitelium kelenjar
Kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
a) Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya.Zat secret dapat berupa enim, keringat, dan air ludah.

Berdasarkan banyak sel penyusunya kelenjar eksokrin dibedaka menjadi dua:

1. Uniseluler

Tersusun atas satu buah sel
Ex: goblet ( sel epithelium pehasil mukulus/ lender yang terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernapasan

2. Multiseluler

Tersusun atas banyak sel
Macam dan contoh kelenjar eksokrin

1. Tubuler sederhana

2. Tubuler bergulung sederhana

3. Tubuler bercabang sederhana

4. Alveolar sederhana

5. Alveolar bercabang

6. Tubuler majemuk

7. Alveolar majemuk

8. tubulo-alveolar majemuk

 

b) Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran.

3. Jaringan ikat

Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ilat memiliki fungsi antara lain:

Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain

Membungkus organ-organ

Mengisi rongga di antara organ-organ

Menghasilkan imunitas.

a. Komponen Jaringan Ikat

1) Sel
Macam sel penyusun jaringan ikat terdiri antara lain fibroblast, makrofag, sel mast, sel lemak, sel plasma, dan leukosit.
a) FIbroblas adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka.
c) Sel mast adalah sel yang mem[roduksi heparin yang berfungsi mencegah pembekuan sel darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah.
d) Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak.
e) Leukosit adalah sel darah putih.
2) Serabut
Serabut atau serat penyusun jaringan ikat tediri atas tiga macam, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut reticulum
a) Serabut kolagen ( serabut putih )
Liat, ulet, paling banyak ditemukan,tidak berwarna tetapi dalm jumlah banyak berwarna putih
b) Serabut elastin ( serabut kuning )
Kenyal,tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna kuning
c) Serabut reticulum
Berbentuk seperti jala, halus dan becabang, berfungsi meghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain
3) Zat dasar
Zat dasarnya bersifat amorf ( tidak berbentuk), tidak berwarna, dan homogeny, yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang antar sel dan serabut jaringa ikat.

b. Macam jaringan ikat

Jaringan ikat biasa

Jaringan ikat padat

Jaringan ikat teratur

Berkas kolagen tersusun teratur satu arah, mis: tendon

Jaringan ikat tidak teratur

Berkas kolage menyebar membentuk anyaman kuat mis: dilapisan bawah ( dermis) kulit

Jaringan ikat longgar

Contoh lain jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak/jaringan adipose

Jaringan ikat khusus

Jaringan tulang rawan ( kartilago )

Kuat, lentur, berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang sendi.
Berdasarka matriksnya tulang rawan dibedakan menjadi tiga:

Tulang rawan hialin

Mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna ening kebiruan

Tulang rawan elastic

Mengandung serabut elastic yang disebut kolagen

Tulag rawan fibrosa

Mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar

Jaringa tulang sejati ( osteon )

Tulang sejati adalah mineralisai dari tulang dewasa, mineralisasi merupakan proses perubahan penyusun materi organic menjadi materi anorganik.Jaringan Tulang sejati disusun oleh sel-sel tulang(osteosit). Osteosit berasal dari sel induk tulang(osteoblas), osteosit terletak di lakuna dan saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamella. Jaringan tulang mengandung osteoklas yaitu sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50. Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan proteolik lain yang berfungsi merombak tulang serta mengatur bentuk tulang

Penampang tulang lengan

System havers

Penampang melintang jaringan tulang (osteon)

Berdasarkan ada tidaknya rongga didalamnya tulang dibedakan menjadi dua:

Tulang kompak

Terdapat system havers yang tersusun konsentris, system havers merupakan unit penyusun tulang yang mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrient untuk menghidupi tulang. Didalam system havers terdapat saluran Volkman yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran havers

Tulang spons

Tidak terdapat system havers, terdiri dari trabekula tulang yang saling berhubungan satu sama lain. Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons yang berbentuk seperti jarum atau lempengan

Darah dan limfa

Darah terdiri atas tiga;

Sel darah merah ( eritrosit )

Befungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam sel darah
Tidak memiliki iti sel dan Terdapat hemoglobin yang berfunsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah

2. Sel darah putih ( leukosit )
Berfungsisebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh
Memiliki nucleus dan tidak mengandung hemoglobin dan bergerak amuboid
Berdasarkan granulanya dalam sitoplasma dibagi menjadi:

Granulosit     : neutofil,eosinofil, dan basofil

Agranulosit   : limfosit dan monosit

Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai penghasil atibodi

3. Keping darah ( trombosit )
Berfungsi dalam proses pembekuan darah
Terdapat banyak granula tetapi tidak terdapat nucleus

4. Plasma
Bagian darah yang cair dan mengandung larutan elektrolit dan protein( albumin,globulin,fibrinogen)
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar